Halo semua, apakah Anda pernah merasa seperti ini : “wah, gue udah coba semua traffic generation nih, dari yang gratis maupun yang berbayar. Tetapi kok belum keliatan hasilnya langsung yah?”.
Sudah coba optimasi search engine optimization (SEO) secara maksimal, perbanyak artikel, perbanyak backlink, perbanyak update social media dan lain sebagainya. Selain itu, juga merasa, wah facebook ads dan instagram ads saya juga kok rasanya sudah oke banget.
Ditambah lagi, saya juga sudah melakukan endorse artis dan selebgram sana sini.
Tetapi . . .
Kenapa ya, kok sales-nya sedikit banget yah? closing-nya kok kecil banget yah? conversion rate nya kok di bawah 10%? Terus, banyak juga, calon customer yang ujungnya cuma tanya-tanya aja tetapi tidak menjadi beli alias tidak closing?
Nah, baca lanjut di bawah ini ya. Saya akan share kepada Anda tentang 3 hal yang sangat krusial dan perlu saling mengisi apabila ingin memastikan suatu hal tersebut berjalan dengan baik
Yuk, coba perhatikan gambar di bawah ini :
Nah, sebenarnya untuk mencari jawabannya secara mendetail, idealnya harus coba di-breakdown satu per satu setiap field-nya.
Anda harus memahami seluruh sales flow atau sales journey dari A sampai Z. Memahami bisnis proses nya sedetail mungkin.
Lalu, setelah membuat semacam plot besarnya, barulah buat analisa setiap bagian untuk mencari titik kebocorannya.
Baru setelah proses tersebut, nantinya Anda barus bisa memperbaiki atau tweaking bagian yang kira-kira bermasalah.
3 Faktor Penting Sebagai Permulaan
Tetapi, kalau kita ambil aja dulu sebagai tahap awal, sebagai konsep awal. Di sini, Anda setidaknya dapat membaginya menjadi 3 faktor penting dan paling utama untuk membuat campaign yang efektif:
1. Right Offer
Right Offer di sini adalah penawaran yang tepat (berdasarkan riset) kalau memang produk/jasa yang Anda jadikan penawaran ini benar-benar ada pasarnya.
Istilahnya adalah Product – Market Fit, kesesuaian antara produk dengan kebutuhan pasar.
Pastikan, benar-benar ada yang menginginkan hal tersebut. Buatlah penawaran yang membuat orang tidak mampu menolak, penawaran yang ciamik dan menarik.
2. Right People
Pada bagian kedua adalah Right People.
Maksudnya adalah kita harus mencoba untuk menawarkan produk tersebut kepada orang yang memang benar-benar membutuhkan produk tersebut.
Atau lebih tepatnya lagi adalah decision maker ketika dalam pengambilan keputusan suatu pembelian.
Sebagai contoh, apabila Anda adalah seorang pemasar produk vitamin otak dengan target pasar adalah anak-anak. Apabila dianalisis lebih lanjut, biasanya yang akan membelikan vitamin dan lebih jeli dalam memilih produk adalah sang ibu.
Nah, di sini sang penentu pembelian adalah ibunya. Oleh karena itu, apabila Anda sudah mengetahuinya, maka cobalah untuk menargetkan promosi atau iklan Anda kepada sang ibu langsung.
Jadi, jangan pernah sekali-sekali mencoba untuk menawarkan produk vitamin otak untuk anak kecil misalkan dan iklan tersebut langsung di tujukan ke anak, apalagi anak yang berumur 1-3 tahun misalkan. Mereka belum memiliki kemampuan buying power, mempengaruhi sang ibu untuk membeli bisa, tetapi membeli sendiri belum bisa
3. Right Time
Last but not least, faktor yang tidak kalah pentingnya adalah the right time.
Fokus utama pada poin ketiga ini adalah penawaran yang diberikan harus disampaikan kepada target market pada saat yang tepat.
Sebagai contoh, Anda menjual produk kecantikan atau perawatan kulit wajah. Diiklankan kepada wanita yang berumur 23-45 misalkan dan tinggal di Jakarta, Bali dan Medan.
Setelah menentukan target audience, pasanglah iklan pada saat calon konsumen Anda memiliki sisa uang atau budget yang masih penuh dan bisa dialokasikan macam-macam, misalkan di tanggal muda atau tanggal ketika mereka mendapatkan gaji.
Ini adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan konversi penjualan.
Jangan sampai, calon konsumen kita sudah bertanya banyak, dan ketika kita meminta mereka untuk transfer uangnya, mereka akan menjawab : “nanti ya sist, saya belum gajian”. hihi
So, sebagai penutup, sebelum Anda melakukan evaluasi secara detail dan terperinci. Analisis pada 3 fase tersebut di atas yang sudah disebutkan bisa menjadi starting point dimana Anda bisa melakukan analisa ya.
Semoga bermanfaat !
Your Friend,
Ubaidillah Mughni
CEO & Co-Founder Privalabel